Minggu, 16 Oktober 2011

TEORI POSITIONING

TEORI 1


Menurut Kotler (1997: 262): 

“Positioning is the act of designing the company’s offer so that it occupies a distinct and value placed in the target customer mind”.

Maknanya, mencari ‘posisi’ di dalam pasar, langkah ini dilakukan setelah menentukan strategi segmentasi yang dipakai. Dengan kata lain positioning adalah suatu tindakan atau langkah-langkah dari produsen untuk mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen didalam suatu segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu segmen tertentu, mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya.

TEORI 2

Mc Kenna (1985: 37)

“The positioning process should begin with the product themselves. To gain a strong product positioning, a company must differentiate its product from all other products on the market. The goal is to give the product a unique position in the market place.”

Dari definisi diatas mengandung pengertian bahwa proses positioning harus dimulai dengan produk itu sendiri. Untuk mencapai product positioning yang kuat suatu perusahaan perlu melakukan diferensiasi dalam banyak faktor yaitu: teknologi, harga, kualitas, saluran distribusi atau sasaran konsumennya.

TEORI 3 

 Milton M. Presley et al dalam Advertising procedure:

“Positioning product is the place your product occupies in consumers’ minds relative to competing products. Think brand image, benefit promise, and competitive advantage. It’s how you plan to compete in the marketplace. It’s the reasons customers should buy your product, and not the 
competitors”.

sumber :  

Kesimpulan

Proses positioning adalah proses kelanjutan setelah perusahaan menentukan segmentasi dan telah menetapkan targetingnya. Proses positioning merupakan permainan pikiran, dimana setiap perusahaan akan berlomba untuk dapat menanamkan lekat-lekat image/karakteristik dari produk atau perusahaan mereka ke dalam pikiran masyarakat, agar produk mereka terus diingat, dinilai baik, dan terus dikonsumsi. Untuk dapat mencapai tahap itu, perusahaan harus mampu membuat produk dengan karakter yang ‘berbeda’ dari para kompetitornya, memberikan banyak manfaat, ataupun pelayanan yang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar